Monday, April 23, 2012

Monster di Balik Tirai



Mika adalah gadis kecil berponi, potongan rambutnya seperti tokoh kartun dora. Umurnya baru empat tahun dan tingginya 102 cm. Hobinya bermain, menyanyi, melukis dan menggambar.

Suatu sore di hari sabtu pagi, Mika sedang berdiri di dekat jendela, diluar mendung dia memperhatikan awan berwarna abu-abu yang sedang bergerak berlahan-lahan.dia teringat kepada ucapan ayah, bahwa awan abu abu adalah awan yang sedang membawa air hujan untuk segera diturunkan di suatu tempat.

Kalau hujan turun, biasanya katak keluar dari tempat persembunyiannya, Mika suka melihat katak melompat-lompat bermain hujan dia suka  mengintip melalui kaca jendela, karena katak biasanya keluar dari balik pot kuping gajah di sudut halaman rumah.

“Duaaar !” Suara petir menggelegar membuat Mika kaget hampir melompat.

Hujan pasti akan turun sebentar lagi,suara petir begitu keras dan katak yang sedang sembunyi pasti sama kagetnya dengan Mika.

“Duaaar!” Suara petir menggelegar lagi, membuat Mika menutup kedua telinganya dan menjauh dari jendela.

“Ibuuu, Mika takut” kata Mika, suara petir itu membuat Mika sembunyi di balik bantal kursi panjang di ruang tamu. Dia tidak ingin mendengarkan lagi suara petir yang menggelegar itu.

Kemudian Ibu datang dan menyalakan lampu, “Tidak apa-apa Mika, itu hanya suara petir yang menandakan bahwa sebentar lagi hujan akan turun, Ibu menutup tirai jendela.

Tiba-tiba lampu diseluruh rumah mati dan ruangan menjadi gelap, angin bertiup dengan kencang membuat pohon-pohon di luar bergerak kekiri dan kekanan disertai hujan yang deras.


“Duaaar !” Suara petir itu datang lagi dan lebih keras


Mika sembunyi di bawah bantal

Mika melihat ada bayangan di luar sana, sangat menakutkan bayangan itu bergerak-gerak, jari-jari tangan yang panjang itu seperti akan membuka jendela. Kilatan petir membuat bayangan tersebut semakin jelas. Kepalanya yang  besar mendekati jendela.

“Oh tidak jangan-jangan itu monster?” Mika bertemu dengan monster hanya lewat buku ceritanya tapi apakah itu benar-benar monster? Ini sungguh menakutkan. Mika menyembunyikan kepalanya dibalik bantal dan berharap suara suara itu teredam oleh bantal. Mika harus sembunyi, kalau sampai monster itu datang ia pasti akan memakan Mika.

“Poook” tiba tiba ada yang menepuk pantatnya, Mika sangat kaget dan menjerit ketakutan si monster sudah masuk ke dalam rumah Mika sangat ketakutan. Apa yang harus Mika lakukan?

“Huwaaa !” jeritnya, ternyata yang menepuk adalah ibu, dari tadi ibu geli sekali melihat tingkah Mika sebentar-sebentar kepalanya sembunyi di balik bantal, lalu menyembul melihat kearah jendela lalu sembunyi lagi, mirip kepala kura kura yang keluar masuk dari tempurungnya.

“Ibu, diluar ada monster, Mika kirain yang tepuk pantat Mika, si monster jahat itu” gerutu Mika. Ibu tertawa geli melihat Mika.

“Dimana ada monster Mika, kamu pasti salah lihat” Tanya ibu.

“Itu di balik jendela! Hiii Mika takut bu” jawab Mika sambil menunjuk ke arah jendela.

“Tidak ada monster, itu hanya bayangan saja” jawab ibu.

Mika yakin itu adalah monster, kepalanya bulat dan jarinya panjang-panjang, Mika heran ibu tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh Mika di Jendela, bayangan itu sekarang sudah hilang karena Ibu menyalakan lilin sebagai ganti lampu yang sedang padam.

“Ayo Mika, kesini”. Ajak ibu sambil memegang tangan Mika menuju arah jendela. “Dekat-dekat ibu supaya Mika tidak terantuk meja, karena ruangan sedang gelap, mari kita lihat bersama apakah benar yang kamu lihat adalah monster?” ajak ibu.

Tiba-tiba lampu menyala kembali, rupanya Perusahaan Listrik Negara telah berhasil membuat lampu di rumah nyala kembali.

Ibu menyingkap tirai di jendela, ternyata yang Mika lihat adalah bayangan tanaman yang ada di halaman rumahnya.

Mika malu dan tertawa, “Hahahahah, ternyata itu tanaman ibu, bukan monster” tawanya geli.

“Tidak ada monster yang perlu kamu takutkan sayang, semua itu hanya dugaan dan imajinasimu saja” ujar ibu, Mika tak perlu merisaukan monster karena yang dia lihat adalah bayangan tanaman ibu di halaman rumah.
Itu bukan monster :)

Sepertinya monster hanya ada dalam buku cerita saja, tapi semua monster yang diceritakan dalam buku cerita bentuknya lucu-lucu.

Lain kali Mika tidak akan takut dengan bayangan dibalik tirai, karena dia hanya perlu menyingkapkan tirai dijendela agar bisa memastikan bayangan apakah dilihatnya.

Ah leganya hati Mika, sekejap dia sudah lupa dengan bayangan tadi, Mika dan Ibu lalu menggambar beberapa monster lucu berkepala oranye. Mika senang dan memeluk Ibu.(tridhee@gmail.com)

No comments:

Post a Comment