Monday, April 23, 2012

Aku Tidak Mau Berteman

Disebuah Hutan bernama Gurindam hidup sekelompok monyet berekor panjang, anak-anak monyet sedang berkumpul didalam taman yang dikelilingi pohon yang tinggi-tinggi, semua monyet senang sekali berayun dari satu pohon ke pohon yang lain, satu dengan yang lainnya saling berlomba untuk cepat sampai ke taman dan bermain bersama disana.

Mokica monyet kecil yang tidak suka bermain dengan teman-temannya, dia lebih memilih bermain dengan seekor burung kakak tua. Tapi sayang sekali burung kakak tua sudah pergi meninggalkan hutan Gurindam, dia dibawa oleh seorang pemburu. 

Mokica sangat sedih karena dia kehilangan teman yang baik sekali. Sebenarnya hampir semua monyet membicarakan Mokica yang tidak mau berteman dengan mereka. Sampai akhirnya Minaki memberanikan diri mengajak Mokica bermain

aku tidak mau berteman dengan mu !
"Mokica, ayo main bersama kami" ajaknya tapi Mokica membuang muka dan menaikan dagunya. Dia tidak ingin bermain dengan monyet-monyet di hutan Gurindam. 

"Mokica kenapa kamu tidak mau bermain dengan kami ?" tanya Minaki 

"Iya benar, kenapa kamu tidak mau bermain dengan kami ? monyet-monyet lain ikut bertanya.

"Aku tidak mau bermain dengan kalian, monyet berhidung hitam, berbulu dan berekor panjang !" ujar Mokica. Perkataan Mokica sungguh menyakiti hati Minaki dan teman-teman yang lain. Mokica berlari kedalam hutan dan bertemu Loka si berang-berang

"Loka, maukah kau menemaniku bermain?" pinta Mokica

"Maafkan aku Mokica aku sedang sibuk, kenapa kamu tidak bermain dengan teman-teman monyet ditaman hutan?" 

"Aku tidak suka berteman dengan mereka" jawab Mokica sedih
"Mereka semua adalah monyet yang baik? kenapa kamu tidak suka?"
"Mereka berhidung hitam, berbulu dan berekor panjang, aku tidak suka?"
"Bagaimana kalau aku menemanimu bermain ke sungai? 

Loka mengajak Mokica bermain ke pinggir sungai Gurindam, sungai yang sangat jernih sekali Mokica sangat senang, dia merasa menemukan sahabat baru seperti burung Kakak Tua.

"Mokica ayo tundukan kepalamu ke arah sungai, kau akan menemukan seseorang disitu " ajak Loka, Mokica menundukan wajahnya dan melihat bayangannya sendiri.

"Owh !" dia terkejut ketika melihat wajahnya , hidungnya hitam  dan berbulu. 

"terimakasih Loka kau telah menyadarkanku, aku harus kembali ke taman hutan dan meminta maaf pada teman-temanku" ujarnya, Mokica sadar selama ini dia sering menghina teman-temannya berhidung hitam dan berbulu. Ternyata dia mempunyai hidung  hitam dan berbulu.

Sesampainya di taman hutan, Mokica menghampiri Minaki dan meminta maaf karena sudah tidak mau berteman dengan mereka, dia juga meminta maaf karena sudah menyinggung perasaan teman-temannya tanpa melihat dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa Mokica, kami memaafkanmu dan ingin berteman denganmu, hutan ini sangat menyenangkan dan lebih menyenangkan jika kita semua berteman" 

Mokica sangat senang, ternyata selama ini ada teman-teman baik yang selalu mau berteman dengannya. tidak hanya burung kakak tua dan Loka. Berbuat baiklah kepada siapapun @tridhee

No comments:

Post a Comment